SuaraIntelijen.com.Jakarta,Suasana khidmat dan penuh makna tradisi mewarnai perairan Samudra Hindia saat prajurit KRI Brawijaya-320 melaksanakan prosesi Mandi Katulistiwa di geladak heli kapal, Rabu (3/9/2025). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Komandan KRI Brawijaya-320, Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
Pada etape 6 Operasi Penyeberangan Sasvata Jaladhipa-25, sebanyak 165 prajurit beserta tenaga asing (TA) turut serta menjalani ritual tersebut. Tradisi ini menjadi simbol penerimaan mereka sebagai pelaut sejati, sekaligus menguatkan jiwa korsa Jalasena.
Mandi Katulistiwa sendiri bukan sekadar upacara seremonial, melainkan tradisi turun-temurun TNI Angkatan Laut yang sarat nilai filosofis. Ritual ini melambangkan kehormatan, kebanggaan, serta tekad prajurit laut dalam menjaga jati diri dan nilai-nilai kebaharian.
“Tradisi maritim ini telah diwariskan sejak lama dan menjadi identitas yang terus dijaga oleh TNI AL. Bagi setiap prajurit, Mandi Katulistiwa adalah simbol kedewasaan dalam pengabdian di laut,” ujar Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
KRI Brawijaya-320 dijadwalkan tiba di Jakarta pada 8 September 2025 di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Usai prosesi penyambutan, kapal perang ini akan melanjutkan pelayaran menuju Surabaya.
Kehadiran KRI Brawijaya-320 sekaligus menunjukkan implementasi nyata program “Asta Cita” Presiden RI Prabowo Subianto dalam memperkuat sistem pertahanan negara, serta menjadi bagian dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, dalam pembangunan postur pertahanan maritim TNI AL.
Red